BAB I. PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Penyuluh yang bergerak di sektor pertanian harus mampu menggali potensi agroekosistem wilayah pertanian tertentu dan menjadikannya suatu “kenyataan” memberi manfaat kepada pembangunan pertanian. Bermanfaat dapat berarti meningkat produktivitas, pendapatan, nilai tambah atau secara umum dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bergerak dan terkait dengan sektor pertanian.
Penyuluh harus mengasah kemampuannya agar mampu melihat dan menggali potensi agroekosistem wilayah dimana ia bekerja untuk bersama-sama dengan masyarakat pelaku utama dan pelaku usaha mengubahnya menjadi pertanian yang lebih bermanfaat. Untuk mencapai hasil yang baik, seorang penyuluh perlu mempersiapkan suatu “instrumen” pengolah potensi wilayah agroekosistem sehingga fenomena agroekosistem menjadi mudah dipahami dan akan memudahkan dalam penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan usahatani tertentu.
Dalam proses komunikasi antara penyuluh dengan sasaran, penyuluh pertanian akan menyampaikan segala sesuatu yang menyangkut ilmu (teori) dan teknologi (praktis) pertanian, kesemuanya itu disebut materi penyuluhan. Dapat dikatakan bahwa materi penyuluhan pertanian adalah segala isi (content) yang terkandung dalam setiap kegiatan penyuluhan pertanian (Samsudin, 1987 dan Kartasapoetra, 1988). Jadi, ilmu sebagai materi penyuluhan yang disampaikan kepada petani dapat berupa pengetahuan, misalnya pemberian informasi tentang perkembangan pertanian, atau informasi tentang varitas dari suatu komoditi yang sifatnya hanya untuk diketahui. Sedangkan yang bersifat praktis, misalnya materi tentang budidaya tanaman seperti, cara memilih benih, cara mengolah tanah, cara memupuk, atau dalam bidang peternakan, seperti cara melakukan vaksinasi, pembuatan pakan dan teknologi yang berhubungan dengan kegiatan petani. Dengan demikian, informasi teori sifatnya memberikan motivasi, merangsang, dan memperluas wawasan petani terhadap perkembangan dunia luar. Sedangkan informasi teknologi menyangkut cara-cara yang sifatnya membimbing dan mengajarkan petani agar terampil mengerjakan materi yang disampaikan dalam kegiatan penyuluhan..
B. Tujuan
Tujuan dari Kegiatan Pertemuan Sarasehan/ Rembug Tani di BP Model ini adalah:
· Membahas permasalahan pada kelompok tani/ gapoktan beserta pemecahannya
· Menyusun kegiatan untuk pengembangan kelompok tani/ gapoktan
C. Sasaran
Sasaran dari Pelatihan ini adalah Pelaku Utama, kelompok tani/ gapoktan yang berada di lokasi BPP Model Kecamatan Salaman, sehingga dapat tersusunnya materi penyuluhan yang benar-benar berisi kebutuhan petani dan dapat diterapkan untuk pengembangan pertanian.
D. Output Hasil Kegiatan
Tersusunnya pemecahan permasalahan pada dan rencana kegiatan pengembangan kelompok tani/ gapoktan di lokasi BP Model Kecamatan Salaman.
E. Metode Kegiatan
Metode yang digunakan adalah metode penyampaian materi dan diskusi partisipatif serta pendidikan model orang dewasa.
BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Peserta :
Peserta Pertemuan Sarasehan/ Rembug Tani adalah Petani/ Pelaku Utama, Kelompok Tani, Gapoktan di wilayah kerja BP Model Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang
B. Waktu dan Tempat :
· Waktu pelaksanaan kegiatan selama 1(satu) hari penuh.
· Tempat pelaksanaan kegiatan di BPPK Kec. Salaman
C. Narasumber/ Fasilitator
Fasilitator bertugas memandu peserta selama pelatihan dan harus menguasai bahan dan materi yang akan disampaikannya, Nara sumber ini dapat Fungsional Penyuluh, Pengurus Poktan/ Gapoktan, atau Pejabat Teknis yang dibutuhkan
D. Panitia
Panitia terdiri dari 5 orang dengan rincian:
· Ketua : Kabupaten
· Sekretaris : Kabupaten
· Anggota 1 : Kabupaten
· Anggota 2 : Kabupaten
· Anggota 3 : Provinsi
E. Pembiayaan
Pembiayaan Kegiatan Pertemuan Kaji Terap ini berasal dari APBD I yang tercantum dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011.
BAB III. INFORMASI Penyuluhan Pertanian
Segala Informasi Penyuluh Pertanian
a) pengalaman-praktik para petani yang "lebih" berhasil baik dari wilayah yang bersangkutan maupun dari luar wilayahnya yang mempunyai kondisi agro-klimat yang (hampir) serupa;
b) hasil-hasil pengujian, terutama dari pengujian lokal (local verification trials);
c) saran rekomendasi yang telah ditetapkan oleh instansi yang berwenang;
d) keterangan pasar seperti: catatan harga hasil-hasil pertanian, penawaran dan atau permintaan akan sarana produksi dan hasil-hasil pertanian, dan lain-lain;
e) Berbagai kebijaksanaan dan atau peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah setempat yang berkaitan dengan sektor pertanian seperti kebijaksanaan harga-dasar, peraturan tentang permohonan dan pengembalian kredit, dan lain-lain.
Latihan keterampilan:
a) teknis pertanian seperti pengunaan alat-alat/mesin pertanian, teknik/cara memupuk, menggunakan sprayer, dan lain-lain;
b) mengelola usaha tani berupa mengerjakan soal-soal latihan analisis usaha-tani, pengumpulan informasi-pasar dan lain-lain.
Dorongan dan atau rangsangan menuju swakarsa, swakarya, dan swadaya masyarakat berupa:
a) perlunya berusaha-tani secara berkelompok. pembentukan organisasi dan atau lembaga-Iembaga pelayanan seperti koperasi, kios-produksi, perkreditan, transportasi, dan lain-lain;
b) menciptakan berbagai kemudahan fasilitas yang diperlukan seperti penyediaan alat-alat/mesin pertanian, perlengkapan rumah-tangga untuk yang punya hajat, dan lain-lain.
BAB IV. PENUTUP
Kegiatan Pertemuan Sarasehan/ Rembug Tani di BPP Model dapat dilaksanakan dengan baik, apabila ada kerjasama, sinergi kegiatan, koordinasi dan konsolidasi baik pada waktu proses pelaksanaan Kegiatan, maupun sebelum dan sesudahnya pelaksanaan kegiatan BPP Model dan Pos Penyuluhan Desa Kabupaten Magelang Tahun 2011.
Hasil dari kegiatan ini adalah telah terimplementasikannya materi pelatihan di lapangan sehingga permasalahan yang dihadapi oleh Petani maupun pelaku usaha di kecamatan Salaman dapat dipecahkan, Sehingga dapat meningkatkan pengetahuan baik bagi Petugas/ Penyuluh maupun pelaku utama/ pelaku usaha.
Demikian harapan kami bahwa hasil kegiatan ini akan menjadi dasar dalam perkembangan Penyuluhan di Desa binaan bagi para penyuluh di Kecamatan Salaman serta memperoleh hasil yang signifikan untuk kegiatan selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar